download lagu

mp3

Jumat, 23 April 2010

PRISA

Nama Lengkap Prisa Adinda Arini Rianzi
Nama Prisa
Tempat lahir Jakarta
Tanggal Lahir 1988-01-06
Group Band
Sekarang Vendetta
Group Band
Terdahulu Zala, Dead Squad
Side Project Morning Star
Discography
(brief) Prisa - Prisa (2008)
Style Metal, Shred, Pop, all around
Endorsement Jackson Guitars
Gear Jackson DKMG archtop, Martin, PRS,
Jackson RR
Website www.prisarianzi.com
Instrument Yang Mampu
Dimainkan Gitar, Piano
Band Favorit As I Lay Dying
Songwriter/Composer Favorit Bryan Adams
Bermain Musik Sejak SMP (2001)
Kewarganegaraan Indonesia
Profesi Musisi Profesional
Profesi Sebelum Menjadi Musisi Mahasiswi
Tempat Tinggal Jakarta Selatan
Pengalaman Menarik Guest star Edane, Samson,s The
Titans, additional Sheila On 7
List Friend
Prisa yang sejak tahun 2001
dikenal sebagai salah satu female
rock guitarist ternyata baru berusia
20 tahun.. tepatnya kelahiran 6
Jan 1988 asal Padang (bokap
Padang, nyokap Lampung/
Palembang).
Salah satu penyebab Prisa mulai
tertarik dengan musik pada masa
kecilnya adalah karena adanya
piano yang nganggur di rumahnya.
Waktu itu Prisa baru kelas 3 SD dan
usianya juga baru 7 tahun, namun
Prisa berusaha untuk
memainkannya walaupun kakinya
belum bisa mencapai pedal piano
tersebut. Kebetulan suatu hari
ketika teman kakaknya datang ke
rumahnya... Prisa kepergok sedang
mencoba memainkan piano
tersebut. Tergerak hati teman
kakaknya untuk mengajarkan
sedikit basic tentang permainan
piano, waktu itu yang berusaha
diajarkan adalah chord.
Di luar dugaan teman kakaknya
tersebut sempat kaget dengan
cepatnya daya tangkap Prisa
terhadap pelajaran piano yang
diberikan. Sejak itu teman
kakaknya tanggap jika Prisa
memang berbakat musik dan
menyarankan orangtua Prisa untuk
memberikan les piano kepada
Prisa. Pada usia 8 tahun akhirnya
Prisa diberikan les privat piano.
Ternyata les privat yang diberikan
malah bukan piano, namun
"electone" (sejenis piano). Les
privat electone tersebut berjalan
sampai Prisa berusia 10 tahun. Prisa
kemudian mengembangkan
permainan electonenya ke piano
secara otodidak, Prisa mencoba
membawakan lagu "Entertainer" &
"Fur Elize" (Beethoven) versi dia
sendiri.
Sesudah lulus SD Prisa masuk ke
Asrama Pelita Harapan (PH), di PH
setiap pulang sekolah murid
diwajibkan mengambil salah satu
les. Kemudian Prisa langsung
memilih piano tanpa ragu-ragu.
Kebetulan teman sekamarnya
mengambil les piano juga. Ternyata
permainan piano Prisa jauh lebih
berkembang dibanding teman
sekamarnya itu, temannya pun
sempat gusar dan kemudian
pindah ke alat musik gitar akustik.
Guru Prisa sempat senang dengan
perkembangan Prisa di permainan
pianonya. Namun Prisa pun merasa
kehilangan teman main musik,
ketika dia melihat gitar temannya
yang tergeletak di kamar
tersebut... Prisa pun menjadi
penasaran dengan alat musik gitar
tersebut dan kemudian curi-curi
main gitar tersebut.
Di suatu hari Prisa kepergok
temannya ketika sedang mencoba
memainkan gitar tersebut, Prisa
kemudian dilarang oleh temannya
itu agar tidak pernah lagi
menyentuh gitarnya. Akhirnya di
detik itu juga Prisa bertekad
belajar gitar untuk menyaingi
temannya yang galak tersebut.
Waktu itu Prisa baru SMP kelas 2,
Prisa sangat displin belajar gitar
mulai saat itu dan berhenti
memainkan piano. Prisa pun
kemudian berusaha belajar sendiri
melalui buku-buku musik yang
tersedia di toko buku, seperti MBS
(Music Book Selection). Dari situ
Prisa memperlajari bentuk-bentuk
chord gitar.
Proses belajar gitar akustik tersebut
hanya berlangsung sampai Prisa
lulus SMP berhubung sibuknya
aktifitas Prisa di SMA 1, tepatnya
akhir tahun 2001. Prisa pun
langsung melirik gitar elektrik yang
menurutnya kelihatan lebih keren.
Akhirnya Prisa membeli gitar
elektrik pertamanya yaitu Fender
Stratocaster mexico hasil patungan
dengan orangtuanya untuk
mengejar cita-citanya tersebut.
Ketika Prisa beranjak 15 tahun
(sekitar tahun 2003), Prisa
berusaha membentuk grup
bandnya sendiri. Waktu itu Prisa
baru kelas 3 SMA dan sempat
keluar-masuk di beberapa band..
akhirnya Prisa berhasil membentuk
band pertamanya, sebuah band
pop cewek bernama: Daijyobu. Di
band ini Prisa berperan sebagai
gitaris dan vocalis. Tembang yang
dibawakan pada saat itu adalah
"No Such Thing"nya John Mayer
dan beberapa tembang dari
"Incubus".
Melihat bakat yang terus mengalir
begitu saja, Prisa kemudian
membuat sebuah band Rock'n'Roll
+ Punk Rock bernama " Morning
Star". Saat itu band ini khusus
membawakan covernya Living
End. Ide nama Morning Star itu
berasal dari artinya "Lucifer" (di
kamus berarti: Bintang Fajar). Band
tersebut berpersonil 6 orang, Prisa
memainkan gitar akustik dan
vokal.
Kesukaan Prisa mendengarkan
musik metal ternyata tidak
berakhir begitu saja, pada tahun
2004 Prisa membentuk band
modern metal bernama Zala yang
membawakan tembang-tembang
yang hits pada saat itu seperti
Killswitch Engage, God Forbid,
As I Lay Dying, Avenged
Sevenfold , dll. Sejak adanya band
inilah Prisa mulai mendapatkan
sound distorsi yang diidam-
idamkan selama ini, diiringi
perkembangan teknik bermain
gitar Prisa yang sangat pesat.
Bersama band ini juga Prisa sempat
menulis beberapa lagu metal karya
mereka sendiri. Nama Prisa cukup
dikenal di scene underground
bersama Zala. Band ini cukup
menyita perhatian lantaran isi
personelnya cewek semua. Tapi
tidak hanya sekedar menjual
image saja, skill mereka juga tidak
kalah sama band-band cowok. Di
tengah kesibukan bersama band
Zala, Prisa menyempatkan diri
untuk menulis lagu popnya.
Tahun 2006 bisa dibilang sebagai
tahun emasnya Prisa dimana
karirnya kian sukses. Pada akhir
tahun 2005 Prisa untuk pertama
kalinya berkenalan dengan
Mayzan (pemilik komunitas
gitar Gitaris.com ) & Andreas
Laratsemi (Clinician Audio Interior
Musisi.com) di toko Melodia Musik.
Untuk pertama kalinya Mayzan
bertemu dengan seorang gitaris
cewek yang mampu memainkan
musik metal dengan sangat tegas
dan baik. Prisa kemudian diajak
bergabung ke komunitas gitaris
online: www.Gitaris.com, di sana
Prisa banyak mendapat teman
baru dan belajar tentang
permainan guitar soloing beserta
equipmentnya. Sebelumnya Prisa
hanya menguasai teknik ritem
gitar. Kedatangan Prisa di
komunitas ini juga mendapat
sambutan baik dari para member
Gitaris.com karena minimnya gitaris
cewek di Indonesia. Atas saran Diaz
(admin Gitaris.com) Prisa kemudian
terpilih sebagai model untuk
design website Gitaris.com di
masa mendatang, disetujui oleh
sebagian besar para member
Gitaris.com. Pemotretan pun
akhirnya dilakukan pada bulan
Februari 2006.
Tidak lama kemudian Prisa
memperoleh gitar metal
pertamanya yaitu: Fender
Telecaster Flathead Custom Shop
(Slipknot Signature). Pada bulan
Maret 2006, band Zala mendapat
kesempatan untuk tampil di acara
Java Jazz (JHCC - Senayan). Tidak
lama kemudian Prisa juga tampil di
harian Kompas 23 April 2006
(mengenai Gitaris.com), disusul talk
show di Global TV bersama Mayzan
juga mengenai Gitaris.com di bulan
July 2006.
Selain menjadi model Gitaris.com,
ternyata Prisa juga cepat menjadi
teman akrab Mayzan karena
persamaan dalam selera musik
yaitu musik metal. Persahabatan
pun berlangsung dan Prisa sempat
menjadi murid Mayzan selama
hampir 3 tahun. Prisa banyak
memperoleh teknik shred soloing
seperti vibrato, arpeggio, alternate
& sound guitar dari Mayzan, seperti
yang dapat kita saksikan di
channel youtube Prisa
membawakan beberapa lagu
Megadeth, Paul Gilbert & Marty
Friedman . Semangat Prisa bermain
gitar makin menjadi-jadi sejak saat
itu... jam latihan bermain gitar Prisa
pun makin meningkat. Mayzan
akhirnya menyadari bahwa
kemampuan vokal dan song
writing Prisa ternyata cukup baik
dan berbakat. Saat itu Prisa sempat
kehilangan semangat & hampir
gantung gitar karena jenuh, namun
karena dukungan dari Mayzan..
Prisa akhirnya bangkit lagi dan
merekam beberapa demo lagu pop
dan metalnya di studio Mayzan.
Tidak lama kemudian Prisa
membuat lagu pop pertamanya
yang berjudul " Hancurkan Aku"
yang rencananya merupakan salah
satu lagu di album pop
mendatangnya. Pada bulan Juni
2006 Prisa kemudian tergabung
dalam band metal baru bernama
Dead Squad. Di band ini ia bermain
dengan salah satu gitaris dari
keluarga Audi: Stevie Item, yang
juga digawangi oleh Bonny (ex-
Tengkorak, ex-vessel) sebagai
bassist dan Andyan (ex-Siksa
Kubur) sebagai drummer.
Pada suatu hari secara kebetulan
Mayzan berkesempatan
berkenalan dengan produser
Denny Chasmala karena Mayzan
menjual sebuah efek mini Korg
Pandora. Berbekalkan penampilan
dan begitu banyak bakat musik
yang dimiliki Prisa, Mayzan
kemudian memperkenalkan
permainan gitar Prisa kepada
Denny Chasmala. Kemudian
Mayzan bersama Andre
Harihandoyo juga
memperkenalkan Prisa kepada Eet
Sjahranie (Edane), Eross (Shiela
On 7) & Mudya (redaktur majalah
Gitar Plus) . Di luar dugaan
permainan gitar, kemampuan
vokal, song writing dan penampilan
Prisa begitu menarik perhatian
mereka. Prisa kemudian kebanjiran
job, pada bulan Juli Prisa mendapat
kehormatan untuk berkolaborasi
dengan salah satu maestro gitar
Indonesia, Eet Sjahranie dalam
penampilan band Edane di acara
bergengsi PRJ membawakan
tembang "Cry Out" dan "Kaulah
Ibliz".
Selain itu ia juga tampil bersama
Abdee Slank di sebuah klinik dan
dikontrak selama 2 bulan sebagai
additional gitaris dan backing vocal
untuk 'band sejuta copy', Sheila On
7, yang baru ditinggal salah satu
gitarisnya. Selanjutnya Prisa juga
sempat tampil di SCTV dan TVRI
bersama Shiela On 7 dan kemudian
tour selama 1 bulan dari Jawa
Timur hingga Malaysia bersama
Shiela on 7 (promo tour album
507). Di negara tetangga tersebut
Prisa sempat diwawancara oleh
beberapa majalah dan stasion
televisi terkemuka dan bermain di
depan anak raja Malaysia.
Band metal (Zala) yang dibentuk
Prisa terpaksa divakumkan karena
jadwal manggung yang sudah
sangat padat. Prisa akhirnya
memutuskan untuk berhenti dari
dunia pendidikan akademis dan
memilih untuk terjun sebagai
musisi profesional.
Sepulang dari Malaysia, project solo
album Prisa langsung digarap oleh
produser ternama Denny Chasmala
yang rencananya akan dirilis
melalui label Aquarius. Di tengah
kesibukan rekaman tersebut Prisa
juga sempat menjadi cover
majalah Gitar Plus edisi 07/2006,
menjadi cover majalah HAI edisi
"Sekarang Giliran Anak Metal" dan
tampil di majalah MTV Trax edisi
11/2006 di column GirlDoYouRock.
Pada bulan Sept 2006, Prisa juga
menjadi demonstran untuk produk
kabel bergengsi: Analysis Plus
selama 4 hari berturut-turut
bersama Irvan Askobar di Balai
Kartini (Pameran Audio Hi-End:
CHEX) sebagai penyanyi dan gitaris.
Pada akhir tahun 2006 Prisa juga
tampil bersama Mayzan
membawakan karya Marty
Friedman (Elixir) di sebuah acara
gathering akbar Gitaris.com di
Pondok Indah.
Atas dukungan Mayzan pula pada
bulan Juli 2007 Prisa akhirnya
diendorse oleh pihak Jackson
Guitars. Ia dikontrak untuk
menggunakan gitar Jackson DKMG
Arch Top. Sebuah gebrakan yang
sangat fenomenal mengingat ia
adalah gitaris Indonesia pertama
yang diendorse oleh Jackson.
Akhir tahun 2007, Prisa
memutuskan keluar dari
DeadSquad dan membentuk band
metal yang seluruh personelnya
wanita. Band itu dinamakan
Vendetta. Di band ini Prisa juga
sudah mulai memainkan gitar 7-
string. Hingga awal tahun 2008
Prisa lebih sering terlihat di tv
sebagai bintang tamu dalam
sejumlah penampilan band-band
papan atas tanah air seperti J-
Rocks, Samsons, dan The Titans.
Tidak lama kemudian album solo
pop Prisa dengan album self title
"Prisa" juga dirilis Aquarius Records
dalam format CD & kaset.
Data menarik seputar Prisa
(2006 Jan) Terpilih sebagai Miss
Gitaris.com
(2006 Mar) Tampil bersama Zala di
Java Jazz
(2006 Apr) Tampil di harian
Kompas 23 April 2006 dalam artikel
mengenai Gitaris.com
(2006 Mei) Talk show (Prisa +
Mayzan) di GlobalTV dalam liputan
mengenai Gitaris.com
(2006 Jun) Tampil bersama Sheila
On 7 di Panggung World Cup
sebagai additional vocal
(2006 Jul) Tampil bersama Edane
sebagai guest gitaris di PRJ
(membawakan 2 lagu)
(2006 Jul) Tampil bersama Abdee
Slank dalam sebuah klinik
(2006 Jul) Model cover majalah
Gitar Plus
(2006 Jul - Ags) Additional gitar
+vocal Sheila On 7 (Promo tour
album 507) hingga ke Malaysia
(2006 Ags) Model cover majalah
HAI edisi "Sekarang Giliran Anak
Metal"
(2006 Sep) Demonstran (bersama
Irvan) untuk produk kabel Analysis
Plus selama 4 hari di Balai Kartini
(2006 Nov) Tampil di majalah Trax
edisi 11/2006 di column
'GirlDoYouRock'
(2006 Des) Duet bersama Mayzan
di acara gathering Gitaris.com
membawakan lagu Elixir dari Marty
Friedman
(2007 Jan) Gitaris.com di O-Chanel
menampilkan Prisa
(2007 Jan) Majalah Audio Pro
menampilkan profil & wawancara
Prisa
(2007 Feb) Gitaris.com di Black In
News Trans 7 menampilkan Prisa
(2007 Mar) Koran Tempo
menampilkan profil Prisa.
(2007 Ags) Tampil sebagai guest
vocal + gitar J-Rocks untuk single
Kau Curi Lagi
(2007 Okt) Interview di O-Chanel
(2007 Okt) Bintang tamu di 4 Mata
(Trans 7) edisi Gitaris bersama Eet
Sjahranie, Tohpati, dan Dewa
Budjana
(2007 Des) Bintang tamu di acara
Belum Cukup Gede (Trans 7)
(2008 Jan) Liputan khusus Prisa di
GlobalTV.
(2008 Feb) Guest star dalam
penampilan band Samsons
(2008 Feb) Artikel khusus Prisa
sebanyak 6 halaman di majalah
HAI
(2008 Mar) Guest star dalam tur
penampilan The Titans di
Palembang
(2008 Apr) Prisa tampil sebagai
presenter untuk acara Inbox (RCTI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar